Yuk, Kenali Beberapa Penyebab Demam Pada Anak
Anak-anak
memang rentan terkena berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka
masih dalam tahap perkembangan. Salah satu masalah kesehatan yang sering
dialami anak-anak adalah demam.
Meskipun demam pada umumnya tidak berbahaya
dan bahkan bisa dianggap sebagai tanda positif, namun demam sebenarnya dapat
memberikan petunjuk penting tentang kemampuan tubuh Si Kecil untuk melawan
infeksi.
Demam pada anak-anak bersifat sementara, menyebabkan kenaikan suhu tubuh anak untuk
sementara waktu, dan biasanya dipicu oleh adanya penyakit.
Secara
alami, demam akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari. Meski begitu,
perlu diingat bahwa demam pada anak-anak juga bisa menjadi tanda adanya infeksi
yang serius.
Penyebab Demam Pada Anak
Penyebab demam pada anak terjadi karena suatu mekanisme internal tubuh, yang dikenal sebagai termostat,
meningkatkan suhu tubuh di atas batas normal. Termostat ini terletak di bagian
otak yang disebut hipotalamus.
Hipotalamus
menginstruksikan tubuh untuk mempertahankan suhu normal sekitar 37 derajat
Celsius dan terus mengirimkan sinyal tersebut ke tubuh.
Suhu tubuh
seseorang mengalami fluktuasi, sedikit menurun pada pagi dan malam hari.
Aktivitas fisik anak-anak, seperti bermain dan berolahraga, juga dapat
mempengaruhi suhu tubuh, yang mungkin mengalami penurunan.
Namun, saat
tubuh berkonfrontasi dengan infeksi atau penyakit, suhu tubuh akan meningkat
sebagai respons terhadap upaya melawan. Proses ini membuat tubuh menjadi panas,
menghambat pertumbuhan virus yang tidak menyukai kondisi tersebut.
Meskipun
demikian, terdapat berbagai penyebab demam pada anak, antara lain:
1. Infeksi Virus
Infeksi
virus merupakan penyebab umum demam pada anak. Virus dapat masuk ke tubuh
melalui berbagai cara, termasuk saat anak bermain di lingkungan yang mungkin
kotor. Gejala yang muncul dapat mencakup pilek, batuk, atau diare.
2. Infeksi Bakteri
Meskipun
jarang, infeksi bakteri dapat menyebabkan demam pada anak. Demam yang
disebabkan oleh infeksi bakteri cenderung meningkat setelah 1-2 hari dan dapat
terus meningkat pada hari-hari berikutnya. Infeksi saluran kencing, bronkitis,
dan infeksi bakteri lainnya dapat menjadi penyebab.
3. Alergi
Alergi dapat
menjadi pemicu demam ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap
alergen. Reaksi ini dapat berupa bersin-bersin hingga menyebabkan demam.
Menghindari pemicu alergi dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya
demam.
4. Demam Berdarah Dengue
Demam
berdarah dengue merupakan penyebab demam yang perlu diwaspadai. Gejala mencakup
demam tinggi pada hari pertama dan kedua, diikuti penurunan pada hari ke-3
hingga ke-5 dengan gejala kelelahan. Jika demam naik kembali setelah itu,
segera konsultasikan dengan dokter.
Penting
untuk mengenali gejala demam dan mencari bantuan medis jika diperlukan,
terutama jika demam disertai gejala yang mengkhawatirkan atau jika anak terus
merasa lemas.
Comments
Post a Comment